SELAMAT DATANG,KAWAN
SELAMILAH JEJAKKU DI SINI

Minggu, 17 Maret 2013

Apakah Jantungmu Tidak Vital?

Ada yang menggelitik dari acara Islamic Leadership Training for Students yang diadakan Lembaga Dakwah Sekolah Hizbut Tahrir Palembang (17/03/2013). Acara yang diadakan di alam terbuka (komplek dep. kehutanan) ini tak hanya menyampaikan materi-materi Islam tetapi juga diselingi games-games yang menyenangkan tetapi tetap mengandung pesan-pesan dakwah. Apa yang menggelitik? Yang menggelitik adalah ketika Ustad Yusmono sebagai salah satu pembicara menyuruh peserta menggambar dua gambar. Pertama peserta disuruh menggambar pemandangan. Alhasil semua gambar sama;gunung, matahari, ada padi dan tanaman. Sama semua. Kedua peserta disuruh menggambar alat vital. Sontak peserta terkejut. Namun tak ada peserta yang protes Dengan senyum-senyum geli peserta mengayunkan penanya ke buku. Tetap menggambar.

 “Saya sudah menduga ketika disuruh menggambar pemandangan pasti kalian akan menggambar gunung, matahari…Kenapa? Karena dari kecil sudah ditanamkan seperti itu. Kalau pemandangan itu ya itu. Padahal pemandangan itu banyak. Kenapa tidak menggambar pasar, mall, atau masjid. Bukankah pemandangan juga?” tanya Ustad Yus.

 “Lalu gambar yang kedua. Apakah jantung tidak vital? Paru-paru tidak vital? Mata? Kaki?... Inilah karena pemikiran kita sudah ditanamkan bahwa kalau alat vital itu ya itu. Kalau gambar pemandangan ya gambar gunung. Seperti jika  orang menyebut teroris yang terbayang oleh kita pasti seorang muslim, berjengot, istrinya bercadar. Ternyata banyak istilah yang salah yang harusnya kita kritik. Karena istilah-istilah yang salah ini kita jadi takut untuk belajar Islam. Mau ke masjid takut dibilang teroris. Karena sudah dicekcoki dalam pemikiran kita bahwa demokrasi itu benar, nasionalisme itu baik, maka kita tidak akan terima jika ada yang mengatakan demokrasi adalah sistem kufur.  Padahal itulah kenyataannya.“

Peserta pun saling tertawa dan langsung mencoret gambar yang telah mereka gambar. Terakhir Ustad Yusmono mengajak peserta untuk menjadi remaja dambaat umat yang punya jati diri sebagai muslim.  Acara yang digelar dari jam 09.00 hingga masuk ashar ini pun akan menghasilkan pejuang-pejuang baru untuk Islam. Terbukti seluruh peserta  siap dan sangat ingin mengkaji Islam rutin bersama Hizbut Tahrir Palembang.

Ustad Doni menjelaskan aturan main. Kalo ditanya apakabar jawabnhya? Alhamdulillah, Luar Biasa. Allahu Akbar
Adi Bayu dari SMK Swakarya menayakan bagaimana cara memegang prinsip hidup?
Kak Doni sedang memandu permainan dimana peserta menyepakati harus menyebutkan nama benda dengan bukan nama aslinya. Kak Doni dan teman-teman udah kayak anggota DPR saja buat aturan sendiri,masak iya air dibilang minyak tanah..huuu :)
Waduh2, pada ngapain tuh, ngelipet2 kertas jadi kecil2 gitu? :)
Ustad Yus sedang memandu permainan 'Tangkap Aku, Kau Kujitak' eh :)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar